Khayalan tetangga rel kereta api
Kereta api di indonesia sangat dan sangat berantakan itu yang bisa dikatakan aku berbeda ketika imajinasi sedang datang menjelma hiasan indahnya dunia khas dunia khayalan milik seorang sastra besar yang hidup dengan ada keserbaannya yang cukup dimiliki tapi dibuang akan semua yang ada ketika tiba-tiba berhayal untuk tingkat yang lebih tinggi menembus alam bebas nyata tidak ada yang kemudian hilang diterpa khayalan yang lainnya. Seperti biasa terjadi yang sebenarnya berpikir untuk mendapatkan sesuatu kata indah yang sulit untuk sebuah tebakan orang lain menjawabnya memang benar sangat sulit, apabila ada sebuah ungkapan untuk raja kepada penyairnya "Wahai abdiku berikanlah syair-syair indah yang ketika hari raja gundah, sembuh gundahku tak cuma-Cuma gratisan untukmu tetapi pundi-pundi emas berhak dibawa sekita raja bahagia. Raja,,, ampun hamba yang begitu besar ucapkan tak seketika hamba ada syair nan indah puisi menjelma lisan hati hamba yang berkata, ampun beribu ampun hamba hormat segala patuh taat titah paduka raja, layaknya hamba tak ada belas kasih untuk hamba padukaku. Syair hari ini akan hancurnya ada ketika hamba ucapkan tak seindah hari-hari yang telah lampau paduka hamba tapi ketika esok akan dilaksanakan hari kebeberapa hamba laksana emas putih bercorak intan mutiara yang tutur kata akan indah dengan syairnya. Seorang hulubalang cinta rajanya dara kanan kursi utama raja maju menyeringai mengahadap penyair sengit didahinya, ketika mata melotot tajam keatas tanpa ampunan ada dihati hulu balang milik rajanya. Menghina raja kebesaran saya kamu penyair yang tak tahu diuntung akan besar sangatnya imbalan raja yang akan diberikan kepada kamu penyair tolol." "Acuh sangat dirimu apa kurang besarnya pundi-pundi emas yang akan diberikan untuk suara dan perpustakaan suaramu yang indah itu, apabila dibeli dengan gratisa lidahmu layaknya pedang yang tajam akan mengiris manisnya lidahmu untuk penyair lain yang sehingga crispi goreng lidah penyair akan milik bersama nikmatnya yang kemudian masih banyak penyair lain rela demi raja untuk berfikir sejenak menghasilkan sebuah indahnya kata-kata penghibur raja dalam heningnya memimpin kerajaan ini. Hari yang berbeda untuk semua kalangan yang berlomba untuk mencari pujian serta nama didepan rajanya berani berlomba antara hidup dan mati untuk sebuah narasi dan puisi untuk rajanya yang kemudian dihari yang esok akan diakui kebesarannya sebagai penulis dan satra yang ahli mendunia. Kebanggaan didepan mata benar-benar khayalan ingin menjadi sosok sastra yang ahli dengan khas seorang pahlawan dalam khayalan. Membawa bersama para hulubalang yang setia rajanya ke penjara ketika rajanya mengangkat tangan kirinya merentang kedepan bersama muka sinisnya, dengan sebuah kesempatan tak lama untuk kamu berpikir sejenak di penjara yang tidak air dan makanan sehingga jika tidak ada kata syairmu muncul bersamu penjara melindungi kematianmu. Ampun raja? Ampun raja?,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Ampuni hamba,,,, teriakan penyair takut bersama kesedihannya karena tidak bisa membahagiakan raja.
0 komentar:
Posting Komentar